LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Bayi
Berat Lahir Rendah adalah bayi yang beratnya kurang atau sama dengan 2500 gram
saat lahir. Tujuh persen dari kelahiran termasuk golongan ini. Kebanyakan
persoalan terjadi pada bayi yang beratnya kurang dari 1500 gram dengan angka
kematian yang tinggi dan membutuhkan perawatan dan tindakan medik yang khusus.
Kelompok ini disebut bayi berat lahir sangat rendah.
B. Klasifikasi
1.
Bayi yang berat lahirnya kurang dari
2500 gram
2.
Bayi berat lahir sangat rendah, kurang
dari 1500 gram
3.
Bayi berat lahir sangat rendah sekali, kurang dari
1000 gram
C. Penyebab
1.
Kelainan pada janin
2.
Gangguan fungsi plasenta
3.
Factor ibu ( penyakit vascular, keadaan uterus memburuk)
4.
Infeksi ibu dan anak
5.
Obat dan merokok
E. Morbiditas BBLR
1.
Hiperbilirubinemia
2.
Asfiksia neonatorum
3.
Infeksi
4.
Sindrom gangguan pernafasan
5.
Trauma lahir
6.
Kelainan bawaan
F. Pengelolaan BBLR
Semua bayi
berat lahir rendah akan memerlukan :
1.
Suhu yang tinggi dan stabil serta atmosfer dengan kadar
oksigen dan kelembaban tinggi
Bayi paling
kecil yang beratnya kurang dari 2000 gram dirawat telanjang dalan incubator
dalam suhu 32-35oC dengan kelembaban tinggi. Sebelum bayi pulang
dirawat di dalam kamar bayi yang dingin
(21oC) untuk menyesuaikan diri dengan suhu kamar.
2.
Pemberaian minum secara hati hati karena
ada kecenderungan terisapnya susu ke paru
Minuman diberikan pada bayi yang terkecil dengan kateter makanan no 6 yang
terpasang terus melalui hidung bayi. Lebih baik diberikan ASI tetapi
ada susu pengganti yang cukup memuaskan yaitu susu yang disesuaikan dengan ASI
dengan pemberian 150-180 ml/kg/hr. Pedoman berikut ini merupakan pedoman yang memuaskan.
Minum dimulai bila bayi berusia 4 jam.
a.
Hari 1 : 20 ml/500
gram BB/hari
b.
Hari 2 : 30 ml/500
gram BB/hari
c.
Hari 3 : 40 ml/500
gram BB/hari
d.
Hari 4 : 50 ml/500
gram BB/hari
e.
Hari 5 : 75 ml/500
gram BB/hari
3.
Perlindungan terhadap infeksi
Perlindungan ini dilakukan dengan perawatan yang aman. Semua petugas harus
mencuci tangannya dengan cermat, menggunakan krem heksaklorofen. Disediakan
ruang terpisah untuk bayi yang terinfeksi dan bayi yang lahir di luar rumah
sakit. Incubator memberikan lingkunagn yang relatif steril untuk bayi yang
terkecil, tetapi ibu harus dianjurkan untuk menyentuh bayinya melalui lubang
incubator.
H. Asuhan Keperawatan BBLR
Nursing Diagnosis
|
Nursing
Outcomes
|
Nursing
Interventions
|
Rational
|
Thermoregulasi tidak efektif b.d immaturitas sistem pengaturan suhu
|
Thermoregulation:
Neonate
Indikator:
Temperatur
tubuh normal
Skala penilaian:
1.
Extremely compromised.
2.
Substantially compromised.
3.
Moderately compromised.
4.
Mildly compromised.
5.
Not compromised.
|
Temperature regulation
-
Tempatkan bayi di dalam incubator.
- Atur suhu inkubator
- Pantau suhu aksila pada bayi yang tidak
stabil
- Monitor tanda-tanda hipotermi : fatiq,
kelemahan, perubahan warna, kulit,
- Hindari situasi yang dapat menyebabkan
bayi kehilangan panas, seperti terpapar udara dingin, jendela atau mandi
|
Suhu
incubator dapat diatur sesuai kebutuhan.
Memantau
suhu tubuh bayi
Menghindari kehilangan panas melalui konduksi.
|
Risiko infeksi b.d immunitas tidak adekuat
|
Infection
status
Indikator:
Fever
Neonate:
Lethargi
Neonate:
Hypotrermia
Neonate:
respiratory distress
Neonate:
poor feeding
Skala penilaian:
1. Berat
2. Cukup
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak samasekali
|
Infection Protection
-
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik /lokal.
- Inpeksi kulit dan membran mukosa terhadap
redness, extrem warm,atau drainage
- Inspeksi kondisi insisi IV line dan
dressing IV line
-
Pertahankan nutrisi yang adeguat dan istirahat
-
Pertahankan prinsip bersih / steril selama
perawatan/pengobatan (sesuaikan)
- Batasi jumlah pengunjung
- Pertahankan kebersihan lingkungan
-
Anjurkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan klien
- Gunakan universal precaution
|
Deteksi
dini gejala infeksi
Kulit dan membran mukosa sangat rentan terhadap infeksi
/ kerusakan
Mencegah IV line sebagai pintu masuk kuman
Meningkatkan daya tahan tubuh
Menghindari kontaminasi
|
Pola nafas tidak efektif b.d immaturitas paru
|
Repiration
status: Ventilation
Indikator:
Bebas suara nafas abnormal
Tidak ada sesak nafas
RR dalam rentang normal
Irama respirasi teratur
Tidak ada retraksi dada
Skala penilaian:
1.
Extremely compromised.
2.
Substantially compromised.
3.
Moderately compromised.
4.
Mildly compromised.
5.
Not compromised.
|
Airway manegement
-
Bebaskan jalan nafas dengan posisi leher ekstensi jika
memungkinkan
-
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi dan
mengurangi dipsnea
- Auskultasi suara nafas
- Monitor respirasi dan
status oksigen.
Oxygen therapy
- Menyiapkan peralatan oksigen
dan humidifier
- Memberikan oksigen tambahan sesuai order
- Memonitor flow liter oksigen
- Memonitor posisi canule
- Memonitor tanda keracunan
oksigen
-
oksigen jika memungkinkan
Respiratory
monitoring
-
Monitoring
kecepatan, irama, kedalaman dan upaya bernafas.
- Monitor pergerakan , kesimetrisan
dada,retraksi dada dan alat bantu pernafasan.
- Monitoring pernafasan hidung
- Monitoring pola nafas : bradipneu,
tachipneu, hiperventilasi, respirasi kusmaul, cheyne stokes, apneu biot.
- Monitoring kelelahan otot diagfragma
-
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan dan
ketidakadanya ventilasi dan bunyi nafas.
- Lakukan resusitasi bila perlu
- Posisikan kepala ke samping untuk
mencegah aspirasi.
|
Patensi jalan nafas sarat utama untuk memperoleh
ventilasi yang adekuat.
Membantu paru-paru untuk mencukupi kebutuhan tubuh
terhadap oksigen.
Menilai perubahan status, untuk menentukan tindakan
dalam meningkatkan / mempertahankan status respirasi.
|
Pola makan bayi tidak efektif b.d
hipersensitif oral
|
Nutrisional
status: Fluid intake
Indikator:
Asupan cairan peroral
Asupan TPN
Skala penilaian:
1. Not adequate
2. Slightly adequate
3. Moderately adequate
4. Substantially adequate
5. Totaly adequate
|
Fluid management:
Monitor
status hidrasi
Monitor
indikasi dehidrasi atau overload cairan.
Kelola
therapi IV / infus
Berikan
cairan sesuai advis
Tingkatkan
asupan oral (ASI langsung / PASI)
Catat
intake dan out put 24 jam.
|
Keadaan overload akan terdapat crakles, edema, dan asites.
Nutrisi / cairan dapat dipenuhi melaui parnteral atau
melalui oral
Menilai keseimbangan.
|
Risiko Aspirasi b.d kurang mampu mengisap, menelan, bernafas
|
Repiration
status: Airway patensi
Indikator:
Tidak
gelisah
Tidak
tercekik / tersumbat
RR dalam rentang normal
Irama respirasi teratur
Suara
jalan nafas bersih
Skala penilaian:
1.
Extremely compromised.
2.
Substantially compromised.
3.
Moderately compromised.
4.
Mildly compromised.
5.
Not compromised.
|
Aspirasi precaution
Monitor
tingkat kesadaran, reflek batuk, reflek muntah, kemampuan menelan.
Monitor
status pulmonary
Pelihara
jalan nafas
Chek
posisi NGT
Hindari
feeding jika residu banyak
|
Tingkat
kesadaran, reflek batuk, reflek muntah, kemampuan menelan berpengaruh pada
resiko aspirasi
Residu
yang banyak menyebabkan bayi muntah yang dapat beresiko aspirasi.
|
Daftar
Pustaka
Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek
Klinis, alih bahasa: Tim PSIK UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta
Doenges,M.E., Moorhouse,
M.F., Geissler, A.C., 1993, Rencana
Asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan pendukomentasian perawatan
Pasien, Edisi-3, Alih bahasa; Kariasa,I.M., Sumarwati,N.M., EGC, Jakarta
Markum, AH., 1991,
Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FK UI, Jakarta
McCloskey&Bulechek, 1996,
Nursing Interventions Classifications, Second edisi, By Mosby-Year
book.Inc,Newyork
NANDA, 2005-2006, Nursing
Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia, USA
University IOWA., NIC and NOC Project.,
1991, Nursing outcome Classifications, Philadelphia, USA
No comments:
Post a Comment