ASUHAN KEPERAWATAN
PADA
KLIEN DENGAN TUMOR MAMMAE
DI RUANG J RSUP Dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
TINJAUAN TEORITIS : TUMOR MAMMAE
Pendahuluan
Ca mammae pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah
carcinoma serviks uteri. Kurva insiden usia bergerak tinggi sejak usia 30
tahun. Kanker jarang ditemukan pada usia di bawah 20 tahun. Angka tertinggi
pada usia 45-66 tahun. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan
sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertambahan sel tidak dapat
dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (cancer). Apabila tumor ini
tidak diambil dan dibuang, dikhawatirkan akan masuk dan menyebar ke dalam
jaringan yang sehat. Ada kemungkinannya juga sel kanker tersebut melepaskan
diri dan menyebar ke seluruh tubuh.
Etiologi
Tidak ada satupun sebab spesifik, sebaliknya terdapat
serangkaian factor genetic, hormonal dan kemudian kejadian lingkiungan dapat
menunjang terjadinya cancer payudara.
Faktor resiko
1. Riwayat
pribadi Ca payudara
2. Menarche
dini
3. Nullipara/
usia lanjut pada kelahiran anak pertama
4. menopause
pada usia lanjut
5. Riwayat
penyakit payudara jinak
6. Riwayat
keluarga dengan ca mamae
7. Kontrasepsi
oral
8. Terapai
pergantian hormone
9. Pemajanan
radiasi
10. Masukan
alcohol
11. Umur
> 40 tahun
Patofisiologi
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah
dengan cirri-ciri: proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak
mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang
menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan
normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar
ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara
biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel
di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok
sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1. Fase
induksi: 15-30 tahun
Sampai saat i9ni belum dipastikan sebab terjadinya kanker,
tapi factor lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker
pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun
samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung
dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang
dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau
ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
2. fase
in situ: 1-5 tahun
pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu
lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut,
paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di
payudara.
3. fase
invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi
meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara
beberpa minggu sampai beberapa tahun.
4. fase
diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke
tempat-tempat lain bertambah.
Tanda dan gejala
Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi kanker
payudara masih sulit ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan
jika dudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri.
1. Terdapat
massa utuh (kenyal)
Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di bawah
lengan, bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi (tidak dapat digerakkan)
2. Nyeri
pada daerah massa
3. Adanya
lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area mammae.
Dimpling terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau
akibat distorsi ligamentum cooper.
Cara pemeriksaan: kulit area mammae dipegang antara ibu
jari dan jari telunjuk tangan pemeriksa l;alu didekatkan untuk menimbulkan
dimpling.
4. Edema
dengan Peaut d’oramge skin (kulit di atas tumor berkeriput seperti kulit jeruk)
5. Pengelupasan
papilla mammae
6. Adanya
kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya cairan secara
spontan kadang disertai darah.
7. ditemukan
lesi atau massa pada pemeriksaan mamografi.
PENENTUAN
UKURAN TUMOR, PENYEBARAN KE KELENJAR LIMFE DAN TEMPAT LAIN PADA CARCINOMA
MAMMAE
TUMOR SIZE (T)
|
|
TX
|
Tidak ada tumor
|
T0
|
Tidak dapat
ditunjukkan adanya tumor primer
|
T1
|
Tumor dengan
diameter 2 cm atau kurang
T1a diameter 0,5cm
atau kurang, tanpa fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis
T1b >0,5 cm tapi
kurang dari 1 cm, dengan fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis
T1c >1 cm tapi
< 2 cm, dengan fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis
|
T2
|
Tumor dengan
diameter antar 2-5cm
T2a tanpa fiksasi
terhadap fascia dan/muskulus pectoralis
T2b dengan fiksasi
|
T3
|
Tumor dengan
diameter >5 cm
T3a tan pa fiksasi,
T3b dengan fiksasi
|
T4
|
Tumor tanpa
memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan secar langsung ke dalam
dinding thorak dan kulit
|
REGIONAL LIMFE
NODES (N)
|
|
NX
|
Kelenjar ketiak
tidak teraba
|
N0
|
Tidak ada metastase
kelenjar ketiak homolateral
|
N1
|
Metastase ke
kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa digerakkan
|
N2
|
Metastase ke
kelenjar ketiak homolateral yang melekat terfiksasi satu sama lain atau
terhadap jaringan sekitarnya
|
N3
|
Metastase ke
kelenjar homolateral supraklavikuler atau intraklavikuler terhadap edema
lengan
|
METASTASE JAUH (M)
|
|
M0
|
Tidak ada metastase
jauh
|
M1
|
Metastase jauh
termasuk perluasan ke dalam kulit di luar payudara
|
STADIUM KLINIS KANKER
PAYUDARA
STADIUM
|
T
|
N
|
M
|
0
|
T1s
|
N0
|
M0
|
I
|
T1
|
N0
|
M0
|
IIA
|
T0
T1
T2
|
N1
N1
N0
|
M0
M0
M0
|
IIB
|
T2
T3
|
N1
N2
|
M0
M0
|
IIIA
|
T0
T1
T2
T3
|
N2
N2
N2
N1, N2
|
M0
M0
M0
M0
|
IIIB
|
T4
Semua T
|
Semua N
N3
|
M0
M0
|
IV
|
Semua T
|
Semua N
|
M1
|
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
meliputi:
- Morfologi sel darah
- Laju endap darah
- Tes faal hati
- Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau plasma
- Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian
cairan yang keluar sponyan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang
keluar dari ekskoriasi
2. Tes
diagnosis lain
a. Non invasif
1). Mamografi
Yaitu radiogram jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan yang
penting. Mamografi dapat mendeteksi massa yang terlalu kecil untuk dapat
diraba. Dalam beberapa keadaan dapat memberikan dugaan ada tidaknya sifat
keganasan dari massa yang teraba. Mamografi dapat digunakan sebagai pemeriksaan
penyaring pada wanita-wanita yang asimptomatis dan memberikan keterangan untuk
menuntun diagnosis suatu kelainan.
2). Radiologi (foto roentgen thorak)
3). USG
Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan
antara massa yang solit dengan massa yang kistik. Disamping itu dapat
menginterpretasikan hasil mammografi terhadap lokasi massa pada jaringan
patudar yang tebal/padat.
4). Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemeriksaan ini menggunakan bahan kontras/radiopaque
melaui intra vena, bahan ini akan diabsorbsi oleh massa kanker dari massa
tumor. Kerugian pemeriksaan ini biayanya sangat mahal.
5). Positive Emission Tomografi (PET)
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ca mamae terutama untuk
mengetahui metastase ke sisi lain. Menggunakan bahan radioaktif mengandung
molekul glukosa, pemeriksaan ini mahal dan jarang digunakan.
b. Invasif
1). Biopsi
Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa
payudara untuk pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya. Ada 4 tipe
biopsy, 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan menggunakan insisi
pemmbedahan.
a). Aspirasi biopsy
Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan
antara kistik atau padat, kista akan mengempis jika semua cairan dibuang. Jika
hasil mammogram normal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa srlama
2-3 minggu, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. Jika massa
menetap/terbentuk kembali atau jika cairan spinal mengandung darah,maka ini
merupakan indikasi untuk dilakukan biopsy pembedahan.
b). Tru-Cut atau Core biopsy
Biopsi dilakukan dengan menggunakan
perlengkapan stereotactic biopsy mammografi dan computer untuk memndu jarum pada
massa/lesi tersebut. Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien
karena lebih cepat, tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan dan biaya tidak
mahal.
c). Insisi biopsy
Sebagian massa dibuang
d). Eksisi biopsy
Seluruh massa diangkat
Hasil biopsy dapat digunakan selama 36
jam untuk dilakukan pemeriksaan histologik secara frozen section.
Komplikasi
Komplikasi utama dari cancer payudara
adalah metastase jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan
pembuluh darah ke organ-organ lain. Tempat yang sering untuk metastase jauh
adalah paru-paru, pleura, tulang dan hati. Metastase ke tulang kemungkinan
mengakibatkan fraktur patologis, nyeri kronik dan hipercalsemia. Metastase ke
paru-paru akan mengalami gangguan ventilasi pada paru-paru dan metastase ke
otak mengalami gangguan persepsi sensori.
Penatalaksanaan medis
Penanganan secara medis dari pasien dengan
kanker mamae ada dua macam yaitu kuratif (dengan pembedahan) dan paliatif (non
pembedahan)
Tabel Penanganan Cancer Mammae
Penanganan
|
Keterangan
|
Pembedahan
(kuratif)
Mastektomi parsial
(eksisi tumor local dan penyinaran)
Mastektomi total
dengan diseksi aksila rendah
Mastektomi radikal
yang dimodifikasi
Mastektomi radikal
Mastektomi radikal
yang diperluas
|
Mulai
dari lumpektomi (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena)
sampai kuadranektomi (pengangkatan seperempat payudara), pengangkatan atau
pengambilan contoh jaringan dari kelenjar limfe aksila untuk penentuan
stadium; radiasi dosis tinggi mutlak perlu (5000-6000 rad)
Seluruh payudara,
semua kelenjar limfe di lateral otot pektoralis minor
Seluruh payudara,
semua atau sebagian jaringan aksila
Seluruh payudara,
otot pektoralis mayor dan minor di bawahnya, seluruh isi aksila
Sama seperti
masektomi radikal ditambah kelenjar limfe mamaria interna
|
Non
Pembedahan (paliatif)
Penyinaran
Kemoterapi
Terapi hormaon dan
endokrin
|
Pada payudara dan
kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut, pada
metastase tulang, metastase kelenjar limfe, aksila, kekambuhan tumor local
atau regional setelah mastektomi
Adjuvan sistemik
setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut
Kanker yang telah
menyebar, memakai estrogen, androgen, progesterone, anti estrogen,
ooforektomi, adrenalektomi, hipofisektomi
|
Pengobatan
paliatf kanker payudara tidak dapat dijalankan menurut suatu skema yang kaku,
selalu dipertimabngkan kasus demi kasus. Terapi kemoterap[I diberikan bila ada
metastasis visceral terutama ke otak dan limphangitik dan jika terpai hormonal
tidak dapat mengatasi atau penyakit tersebut telah berkembang sebelumnya, dan
jika tumor tersebut ER negative.
No comments:
Post a Comment