Tuesday 17 September 2013

ASKEP GASTROENTERITIS

GASTROENTERITIS

A.    Pengertian
Adalah peradangan pada lambung dan usus (kolon dan usus halus) , yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah.

B.     Klasifikasi
1.      Gastroenteritis akut
Gastroenteritis akut biasanya disebabkan oleh agen infeksi.
Patogenesisnya :
a.       Mikroorganisme/makanan masuk ke dalam alat pencernaan
b.      Mikrooerganisme tersebut berkembang biak setelah berhasil melewati asam lambung
c.       Mikroorganisme membentuk toksin (endotoksin)
d.      Terjadi rangsangan pada mukosa usus sehingga terjadi hiperperistaltik dan sekresi cairan untuk membuang mikroorganisme/makanan tersebut sehingga terjadi diare
2.      Gastroenteritis kronis
Dapat disebabkan oleh melnutrisi.
Patogenesisnya :
a.       Infeksi bakteri misalnya E.Coli patogen yang sudah rentan.
b.      Tumbuh secara berlebihan dari bakteri non patogen seperti pseudomonas, proteus, stafilokokus dsb
c.       Investasi parasit terutama entamuba Histilitica, candida dan trikuris
d.      Gangguan Imunologik. Defisiensi secretary Ig A akan menyebabkan tubuh tidak mampu mengatasi infeksi parasit dalam usus.

C.     Etiologi
1.      Infeksi dan investasi parasit (timbuk hiperperistaltik)
2.      Makanan (malabsorbsi, keracunan, alergi)
3.      Malnutrisi
4.      Gangguan imunologik


D.    Komplikasi
1.      Asidosis metabolik
2.      Syok hipovolumik
3.      Kembung (hipokalemia)
4.      Kejang (hipoglikemia, hiponatremia, hipokalsemia)
5.      Kematian

E.     Manifetasi Klinis

1.      Mual
2.      Muntah
3.      Demam
4.      Diare
5.      Kram abdomen
6.      Dehidrasi
7.      Pusing
8.      Turgor kulit jelek
9.      Mulas
10.  Malaise
11.  Perih daerah perineal


F.      Text Box: MikroorganismePatway

 












Masalah Keperawatan
 
Keterangan:
G.    Pemeriksaan diagnostik
1.      Pemeriksaan tinja (1-3 kali) harus diperiksa segera untuk kultur dan pemeriksaan adanya sel telur cacing, kista, dan parasit. Bila diare berlangsung lebih dari 1 minggu, maka perlu dilakukan investigasi. Investigasi yang diperlukan yaitu rektosigmoidoskopi dan biopsy PA atau radiology.
2.      Pemeriksaan tinja rutin : pemeriksaan ini penting untuk menemukan penyebab diare.
3.      Pemeriksaan kadar lemak tinja kuantitatif : tinja yang dikumpulkan selama 72 jam harus diperiksa kadar lemak tinja jika dicurigai malabsorbsi lemak.
4.      Pemeriksaan voluma tinja 24 jam ; volume lebih dari 500 ml/hr jarang ditemukan pada sindrom usus iritabel.
5.      Bila ada dehidrasi, perlu periksa elektrolit serum, ureum (BUN), kreatinin serum dan berat jenis urine.

H.    Penatalaksanaan Umum
1.      Terapi
a. Akut
      u Hindari makanan yang merangsang
      u Diit yang bergizi bila perlu berikan cairang parenteral
      u Obat pengencer dan penetral agen penyebab
-    obat antibiotik ditujukan untuk infeksinya
-    obat antioda yang menetralkan asam lambung
-    obat noborantia
b. Kronis             
   u Modifikasi diit
   u Meningkatkan istirahat
   u Mengurangi stress
   u Farmakologi
   u Intoleransi karbohidrat
   u malabsorbsi lemak
2.      Perawatan
a. Istirahat di tempat tidur
b. Alat alat perawatan harus didisinfeksi
c. Penderita tidak boleh kedinginan
d. Diet :
-    puasa
-    lamanya tergantung dari umur dan defekasi
-    kalau diare hebat, berikan infus
            e. Untuk mementukan diagnosa dilakukan pemeriksaan feses :
-    biakan kuman
-    alkalis pepton

I.       Asuhan Keperawatan
1.   Fokus pengkajian
a.       apakah terjadi mual muntah?
b.      Sejak kapan terjadi muntah dan berapa kali?
c.       Kapan mulai diare?
d.      Berapa kali diare dalam sehari?
e.       Apakah ada anggota keluarga angsakit sama?
f.       Bagaimana karakteristik diare?
g.      Apakah ada darah dalam tinja?
h.      Apakah ada demam?
i.        Sejak kapan demam?
j.        Apakah demam sampai kejang















J.       Diagnosa dan Rencana Keperawatan.                                                                    






Daftar Pustaka
Arief Mansyoer, 1999, Kapita Selekta Kedokteran. Media Aeskulapius FKUI Jakarta
Doenges Malilynn E, 1999.Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3.  EGC, Jakarta
Linda Jual Carpenito, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 .EGC, Jakarta.
Nanda 2005 - 2006, Nursing Diagnosis : Definitions & Classification, Philadelphia.USA.
Suriadi, 2001, Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I , Sagung Seto, Jakarta.


No comments:

Post a Comment